Figurative Language adalah bahasa kiasan. Jika di dalam bahasa Indonesia kita mengenal ada Majas (gaya bahasa) maka seperti itu juga Figurative language. Ciee yang mau coba nulis puisi, harus banget belajar Figurative Language. Seperti yang kita tahu, bahasa Figurative tidak seutuhnya dimaknai secara langsung dari kata-kata yang menyusunnya. Bersifat kiasan atau terkadang sindiran, bukan diartikan secara literal.
Figurative language dibagi menjadi beberapa jenis yakni: Metafora, simile, personifikasi, hiperbola, dan eufemisme.
Metapora (Metaphor)
Metafora adalah bahasa yang digunakan untuk membandingkan suatu entitas lain. Biasanya, yang dibandingkan adalah hal-hal yang berbeda, antara yang abstrak dan yang tidak. Misalnya : Waktu adalah uang (waktu secara literal bukan uang), keluarga adalah harta termahal, dan lain sebagainya. Intinya, methapor digunakan untuk membuat sebuah statement yang tidak masuk akal secara literal. Seperti membuat persamaan antara dua benda menjadi satu kesatuan yang dapat dipahami oleh orang yang mendengar.
Contoh :
– Time is money.
– You are a couch potato.
Simile
Simile hampir sama dengan Metapora, hanya saja Simile menggunaan perbandingan langsung, biasanya menggunakan kata : Bagaikan, seperti, dst. Misalnya; Bagaikan pinang dibelah dua, dia manis seperti kelinci. Di dalam bahasa Inggris tentunya menggunakan kata ‘Like dan As’
Contoh :
– Busy as a bee.
– Stand out like a sore thumb.
Personifikasi (Personalification)
Pasti yang satu ini sudah tidak asing bagi kalian. Personifikasi adalah menganggap benda selain manusia memiliki perasaan, perilaku (verbs), dan fisik seperti manusia. Menggambarkan benda mati seolah-olah hidup. Misalnya; Daun itu saling berjabat tangan, Angin berbisik lirih padaku. Cielaaah… melow banget ah!
Contoh :
– The sun played hide and seek with the clouds.
– The sky was full of dancing stars.
Hyperbola (Hyperbole)
Tepat sekali apa yang kamu pikirkan. Hyperbola merupakan bahasa atau kiasan yang digunakan untuk menyatakan atau melebih-lebihkan sesuatu. Membesarkan sesuatu. Alay intinya. Misalnya; Gelasmu segede tong. Suaramu sebrisik radio rusak.
Contoh :
– You could have knocked me over with a feather.
– You have big eyes like an apple.
Eufemisme
Eufemisme merupakan penghalusan kata dengan memilih konotasi kalimat yang positif. Misalnya; Para tuna wisa diberikan kesejahteraan oleh pemerintah. Kata Tuna wisma tentu lebih halus dibandingkan dengan saat kalian mengatakan ‘Gelandangan’. Misalnya lagi, Jakarta membutuhkan banyak asisten rumah tangga. Kata rumah tangga terdengar lebih halus dibandingkan dengan ‘Pembantu.
Itu dia contoh dan pengertian dari Figurative Language yang bisa kalian pakai. Silahkan rangkai kalimatmu dan semoga bermanfaat. Figurative Language adalah gaya bahasa yang kerap muncul dalam literature. So, sangat baik jika setidaknya kita mempunyai sedikit wawasan tentangnya.
Untuk referensi lebih banyak tentang Figurative Language, coba berkunjung ke article ini : Figurative Language | Literary Devices
Last but not least, bagi teman-teman yang berniat memperdalam grammar bahasa Inggris, teman-teman bisa join di Kursus Bahasa Inggris Online.